Teksprosedur di atas bertujuan untuk mengetahui teknik membaca puisi di atas pentas, hal ini dapat dibuktikan pada langkah pertama yaitu " Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca." dan pada langkah kedua yaitu " Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas

0% found this document useful 0 votes161 views21 pagesDescriptiontehnik membaca puisiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes161 views21 pagesTeknik Membaca PuisiJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

sekadarmembaca puisi. Berdasarkan paparan dan ulasan tentang definisi puisi di atas, ada tiga unsur pokok yang perlu dipahami secara utuh, yaitu: kedudukan puisi sebagai teks sastra, alih wahana puisi ke dalam seni musik, serta unsur-unsur estetik musikalisasi puisi. Berikut Bagan 2.1 Skema transformasi puisi menjadi musikalisasi puisi TEKS PUISI

Ingin bisa membaca puisi tetapi belum tau bagaimana cara membaca puisi yang baik? Tenang! Artikel ini akan membahas teknik membaca puisi yang pastinya akan berguna buat Sobat semua. Hai Sobat Zenius! Lo pasti sudah pernah mengenal yang namanya puisi dan dengar nama-nama penyair Indonesia yang terkenal seperti Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar dan Rendra kan? Mungkin beberapa dari lo juga sudah pernah nih menulis karya puisi lo sendiri. Biasanya, kalau sudah menulis puisi sendiri, tantangan selanjutnya adalah pembacaan puisi tersebut. Nah, biasanya pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimana cara membaca puisi yang baik?” Untuk bisa menjawab pertanyaan ini kita perlu tahu dulu nih apa saja teknik membaca puisi yang bisa kita terapkan. Di artikel ini, gue akan dengan senang hati memberikan informasi terkait hal tersebut. Yuk, simak artikel ini! Puisi Teknik Membaca PuisiInterpretasiTeknik VokalPerformance atau PenampilanContoh Puisi Sebelum kita membahas teknik membaca puisi, sepertinya ada baiknya kalau kita mereview sedikit tentang apa itu puisi nih. Untuk memulai, coba deh teman-teman baca puisi singkat tentang cinta yang berjudul Aku Ingin ciptaan Sapardi Djoko Damono dibawah ini. Setelah membaca puisi diatas, pasti lo ikut merasakan suasana romantis yang diciptakan oleh penyair kan? Kok bisa ya? Nah, hal itu berkaitan dengan arti puisi itu sendiri Sobat. Menurut Pradopo 2002, puisi adalah sebuah karya tulis yang disusun secara berirama untuk mengekspresikan pemikiran seseorang yang dapat mebangkitkan perasaan sekaligus imajinasi panca indera pembacanya. Jadi, wajar kalau lo ikut merasakan perasaan yang dicurahkan penyair di dalam suatu karya tulisnya karena kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut bisa membangkitkan imajinasi lo juga. Kalau Sobat Zenius ingin bisa menulis puisi yang bikin pembacanya sampai terbawa perasaan, lo bisa juga nih baca artikel Zenius lainnya yang berjudul 5 Tips Menulis Puisi yang Baik – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 atau Struktur Puisi, Unsur, Ciri dan Contohnya! – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10. Foto by Tamarcus Brown Nah, puisi yang telah ditulis oleh seorang penyair, biasanya akan dibacakan Sobat. Kalau membaca dalam hati saja sudah bisa mengaduk-aduk perasaan kita, bagaimana kalau puisi itu dibacakan dengan lantang dan penuh penghayatan? Pasti makin terasa berlipat-lipat deh gregetnya. Tapi lo tahu ngga sih kalau membaca puisi itu ada tekniknya supaya makna puisi yang dibacakan dapat benar-benar ditangkap oleh pendengar? Biar nggak penasaran, yuk kita langsung bahas apa saja teknik membaca puisi yang perlu kita ketahui! Teknik Membaca Puisi Mengetahui teknik membaca puisi penting sekali karena tanpa teknik yang benar mungkin lo akan kesulitan untuk menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada dalam sebuah puisi. Apa saja sih teknik membaca puisi itu? Menurut Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. 2008, terdapat tiga hal yang berkaitan dengan teknik membaca puisi yang perlu kita perhatikan yaitu interpretasi atau penafsiran, teknik vokal dan penampilan. Yuk, kita bahas satu persatu! Interpretasi Teknik membaca puisi yang pertama berkaitan dengan kemampuan interpretasi puisi. Yang dimaksud dengan interpretasi adalah kemampuan lo dalam menafsirkan atau mengartikan kata, simbol, atau lambang yang digunakan oleh penyair di dalam puisinya. Interpretasi yang tepat itu sangat penting bahkan mungkin merupakan kunci keberhasilan dalam pembacaan suatu puisi lho Sobat. Pasalnya, jika kita gagal memahami arti atau pesan yang disampaikan dalam puisi, pasti sangat mempengaruhi teknik membaca puisi yang lainnya dari segi vokal dan penampilan. Contohnya nih, pernah nggak sih lo membaca suatu puisi, lalu lo kesulitan mengartikannya karena kata-kata yang digunakan itu asing buta lo? Contohnya seperti penggunaan kata “sedan” dalam penggalan puisi yang berjudul Ibuku Dahulu karya Amir Hamzah dibawah ini nih. Kalau lo belum mengetahui apa arti kata “sedan” yang digunakan dalam pada puisi di atas, pasti lo akan bertanya-tanya apa maksudnya? Atau kalau lo anak mobil, mungkin lo akan langsung terbayang jenis mobil sedan seperti gambar dibawah ini. Mobil Sedan Foto by Waqas Sultan Tapi masak iya artinya menahan sebuah mobil? Pasti bukan ya Sobat. Terus apa dong artinya? Arti kata “sedan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Nah, sekarang jadi lebih nyambung kan. Dengan lo mengetahui bahwa sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis diceritakan dalam puisi itu, pasti akan mempengaruhi cara penyampaian lo dari segi ekspresi, gerakan tubuh, dan intonasi lo. Lalu bagaimana kalau nggak tau artinya sama sekali? Tenang, lo bisa tengok artinya di KBBI, atau bisa juga coba search di Google ya Sobat. Jika disediakan, lo juga bisa memperhatikan gambar atau ilustrasi yang disediakan oleh penyair untuk mempermudah penafsiran makna puisinya. Selain memahami arti tiap katanya, lo juga harus bisa menafsirkan puisinya secara keseluruhan. Nah, hal ini mungkin sulit ketika lo bertemu dengan puisi baru yang menggunakan gaya bahasa dan penulisan yang lo nggak familiar. Menurut Edward Hirsch 2007, seorang penyair, penulis sekaligus profesor di Wayne State University dan University of Houston, salah satu hal yang perlu lo lakukan adalah mencoba untuk membaca puisi itu beberapa kali kata demi kata untuk mendapatkan pemahaman lebih tentang puisi yang lo baca. Kalu lo sudah berfasil menafsirkan atau memahami makna dari puisinya, lo bisa lanjut ke teknik membaca puisi berikutnya, yaitu teknik vokal. Teknik Vokal Teknik membaca puisi yang kedua ini berkaitan dengan bagaimana kejelasan suara yang baik dalam membaca puisi. Untuk memastikan bahwa suara yang kita hasilkan saat membaca puisi itu baik, jelas dan membantu penyampaian makna atau penafsiran terhadap puisi itu kepada audience, ada beberapa hal yang perlu lo perhatikan. Intonasi Menurut Foy Ario 2020, intonasi adalah keras lembutnya pengucapan suatu kata yang mempengaruhi ketepatan penyajian puisi. Lo juga bisa menyatakan bahwa tinggi rendahnya nada dalam membaca puisi disebut intonasi. Supaya Sobat Zenius bisa memiliki intonasi yang baik, Sobat harus terlebih dahulu menemukan kata-kata yang dianggap penting yang lalu diberikan penekanan dalam pengucapannya. Penekanan kata-kata yang penting ini disebut juga tekanan dinamik. Selain penekanan kata, lo juga harus menentukan cepat lambatnya pengucapan suatu kata yang disebut dengan tekanan tempo. Jeda Sobat pasti menyadari kalau puisi pada umumnya disusun dalam bentuk baris atau larik. Nah, kesalahan yang sering dibuat dalam teknik membaca puisi adalah memberikan jeda pada setiap pergantian barisnya. Tunggu, jeda itu apa sih Sobat? Yak benar, pemberhentian sesaat dalam membaca puisi disebut jeda. Pemberian jeda pada setiap barisnya dapat menimbulkan efek terputus-putus dan membuat pendengar sulit untuk memahami atau menikmati pembacaan puisi lo. Satu hal yang paling mudah dilakukan adalah mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Lo bisa memberikan penjedaan singkat jika menemui tanda koma , dan penjedaan lebih lama pada tanda titik .. Contoh nya seperti pada penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra di bawah ini. Artikulasi Artikulasi merupakan kejelasan suara dari pengucapan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Sobat bisa mulai dari kejelasan pengucapan huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Pastikan bahwa Sobat benar-benar membuka dan membentuk mulut Sobat dengan benar dalam pengucapannya. Misalnya, ketika lo mengucapkan huruf /o/, maka mulut akan terbuka dan bibir membentuk lingkaran kecil. Lalu ketika mengucapkan huruf /a/, pastikan mulut dan bibir Sobat semua terbuka lebar ya. Dengan memperhatikan pengucapan setiap huruf yang ada, lo akan memiliki artikulasi yang baik juga. Pernafasan Teknik pernafasan yang benar penting supaya dalam membaca Sobat Zenius tidak kehabisan nafas. Kalau Sobat Zenius menonton video penjelasan tentang teknik membaca puisi yang ada di Zenius, lo akan mendapatkan tips untuk menggunakan nafas perut saat membaca puisi. Penggunaan nafas perut ditandai dengan alih-alih pundak yang terangkat naik, tetapi perut lah yang akan mengembang saat menarik nafas. Performance atau Penampilan Teknik membaca puisi yang terakhir ini membahas terkait penampilan lo yang bisa dilihat oleh mata audience yaitu ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah, seperti yang lo semua tau merupakan raut wajah yang menunjukan suatu emosi. Tentunya raut wajah kita ketika senang akan berbeda dengan raut wajah ketika marah atau sedih. Selanjutnya, bahasa tubuh artinya gerakan tubuh yang Sobat Zenius buat selama membacakan puisi. Contoh yang paling umum adalah gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas ketika ingin menunjukan semangat yang membara dalam sebuah puisi. Penggunaan ekspresi wajah dan bahasa ini penting untuk membantu menggambarkan atau menafsirkan isi puisi ini Sobat. Foto W. S. Rendra Membacakan Puisinya Menerapkan Teknik Membaca Puisi Foto Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Pembaca puisi juga harus tenang ketika tampil di atas panggung. Tenang bukan berarti tidak bergerak ya Sobat, melainkan tidak menunjukan gerak tubuh yang grogi atau tidak menguasai panggung. Merasa relax saat membaca puisi sangat penting supaya penjiwaan terhadap puisi dapat mengalir. Pembaca puisi juga harus berani untuk membuat kontak mata dengan audience supaya mereka juga bisa turut merasakan emosi yang Sobat rasakan. Contoh Puisi Nah, karena Sobat sudah mendapatkan teknik membaca puisi dari artikel ini, lo bisa melatihnya deh. Di bawah ini gue sudah menyediakan beberapa contoh puisi yang bisa lo gunakan untuk berlatih. Sajak Matahari – W. S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku. Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! Guru – Kahlil Gibran Barang siapa mau menjadi guru Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri Sebelum mengajar orang lain Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan Sebelum mengajar dengan kata-kata Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain Bintang – Chairil Anwar Aku mencintai kelasmu Kamu membantuku tuk melihat Bahwa untuk hidup bahagia Belajar adalah kuncinya Kamu perhatian dan pandai Kamu memahami muridmu Kamu guru terbaik yang pernah ada Aku tahu itu dari awal kita bertemu Aku memperhatikan kata-katamu Kata-kata dari seorang guru sejati Kamu lebih dari teladan terbaik Sebagai guru, kamu adalah bintang Penutup Gimana Sobat? Sudah lebih tau tentang teknik membaca puisi kan? Kalau dirangkum secara luas, terdapat tiga hal yang perlu lo perhatikan yaitu penafsiran isi puisi, penggunaan vokal, dan penggunaan ekspresi dan bahasa tubuh yang baik dalam pembacaan puisi. Kalian bisa mengaplikasikan teknik-teknik tersebut supaya bisa membaca puisi dengan baik ya. Terakhir, kata orang sih kunci dari keberhasilan adalah berlatih Sobat, jadi semangat untuk berlatih membaca puisi dengan baik ya! Sekian dari gue, see you in the next article!

Artikelini membahas tentang tata cara atau teknik membaca puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang benar, tepat dan baik agar menarik di atas pentas beserta contohnya lengkap. Ketika membaca puisi, pastikan anda melafalkan huruf a,i, u, e, o dengan jelas. Source: bendonot1986.blogspot.com. Namun sampai saat ini masih banyak siswa
Hai teman-teman, kita pasti kalau ingin membaca puisi di depan umum atau diatas panggung gerogi. Nah teman – teman ini saya punya prinsip – prinsip sebelum membaca puisi diatas pentas dan tentu dengan Teknik membaca puisi diatas pentas. Prinsip – prinsip dalam membaca Puisi a. Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud. b. Artikulasi suara alah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan pilah. c. Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi. d. Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh kaki,tangan,badan , dan kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca. e. Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana misalnya,sedih,semangat, atau gembira. f. Pandangan mata adalah arah mata memandang ; seharusnya pandangan mata ditujukan ke segala penjuru tempat penonton berada. Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas 1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca. 2. Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca. 3. Kuasailah pentas dan penonton dengan mengrahkan pandangan je segala penjuru sambil memberi penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala. 4. Hayatilah puisi yang kalian baca dengan memahami isi dan pesannya. 5. Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi suara yang jelas,dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton,dan dengan intonasi yang bagus. 6. Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan – penggalan kata,baris,dan bait puisi tersebut. 7. Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh penonton. Sumber Buku Paket Bahasa Indonesia kurikulum 2013 Adabanyak puisi pilihan yang dikedepankan dari para siswa diharapkan bisa memanfaatkannya. Secara optimal untuk aktivitas membaca estetis, sama dengan membaca apresiatif. Membaca estetis ini sangat mengolah unsur keindahan/estetika, dimanfaatkan untuk pembinaanapresiasi sastra, sama-sama memasuki ranahpsikomotorik, serta menggunakan objek kajian seluruh bentuk dan jenis karya sastra. . Bukan
tips n trickTeknik Membaca Puisi di Atas Pentas abi juw 0 Comments Hai teman-teman, kita pasti kalau ingin membaca puisi di depan umum atau diatas panggung gerogi. Nah teman – teman ini saya punya prinsip – prinsip sebelum membaca puisi diatas pentas dan tentu dengan Teknik membaca puisi diatas – prinsip dalam membaca Puisi a. Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang Artikulasi suara alah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh kaki,tangan,badan , dan kepala sesuai dengan isi puisi yang Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana misalnya,sedih,semangat, atau gembira.f. Pandangan mata adalah arah mata memandang ; seharusnya pandangan mata ditujukan ke segala penjuru tempat penonton Membaca Puisi di Atas Pentas 1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai Kuasailah pentas dan penonton dengan mengrahkan pandangan je segala penjuru sambilmemberi penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan Hayatilah puisi yang kalian baca dengan memahami isi dan Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi suara yang jelas,dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton,dan dengan intonasi yang Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan – penggalan kata,baris,dan bait puisi Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh Buku Paket Bahasa Indonesia kurikulum 2013Sumber gambar Lorem ipsum dolor sit amet, cotur acing elit. Ut euis eget dolor sit amet congue. Ut vira codo matis. Sed lacia luctus magna ut sodales lorem.
Setelahkalian memahami teknik membaca puisi di atas, praktikkanlah teknik itu untuk membaca puisi yang berjudul Aku tersebut di depan kelas. Anggaplah bahwa posisi depan kelas itu sebagai pentas. Kalian dapat membaca dengan teknik tersebut secara bergantian satu demi satu dan teman-teman kalian yang lain dapat memberikan komentar atau

Tugas yang kalian hadapi di sini agak berbeda dengan tugas-tugas sebelumnya meskipun masih berkaitan dengan prosedur. Kalian akan diajak untuk menerapkan prinsip-prinsip membaca ekspresif pada saat membaca puisi. Untuk itu, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor! 1 Tahukah kalian cara membaca puisi? Puisi dapat dibaca dalam hati atau dengan suara keras. Berikut ini, kalian akan diajak untuk membaca puisi dengan suara keras dan dengan menerapkan teknik yang baik. Puisi yang telah dipilih untuk kalian berjudul “Aku”, karya Chairil Anwar. Ia adalah sastrawan angkatan 1945, yang lahir di Medan pada tahun 1922. Untuk itu, bacalah puisi tersebut dengan saksama sebelum kalian diajak mempelajari teknik yang benar itu. Cobalah untuk memahami isi puisi tersebut! AKU Karya Chairil Anwar, Sastrawan Angkatan 1945 1 Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau 2 Tak perlu sedu sedan itu 64 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 65 3 Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang 4 Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang-menerjang 5 Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri 6 Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Sebelum kalian menerapkan teknik yang baik, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca puisi dengan keras. Prinsip-prinsip itu adalah volume suara, artikulasi suara, intonasi, gerak tubuh, mimik, dan pandangan mata. Sumber Dokumentasi Kemdikbud Gambar Peragaan prosedur membaca puisi a Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud. b Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan pilah. c Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi. d Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh kaki, tangan, badan, dan kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca. e Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana misalnya, sedih, semangat, atau gembira yang digambarkan pada puisi yang dibaca. f Pandangan mata adalah arah mata memandang; seharusnya pandangan mata ditujukan ke sagala penjuru tempat penonton berada. Diskusikanlah prinsip-prinsip tersebut dengan teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah untuk membaca puisi yang berjudul “Aku”. 2 Semua prinsip itu berguna untuk membaca puisi secara ekspresif. Tahukah kalian yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Istilah ekspresif diperoleh dari fungsi bahasa secara umum. Sebelum pengertian membaca ekspresif disampaikan, cermatilah terlebih dahulu keterangan berikut ini! Bahasa mempunyai empat fungsi utama, yaitu fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi sosial, dan fungsi tekstual Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, 4th ed., 2010 236. Fungsi ekspresif berkenaan dengan penggunaan bahasa untuk menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri pembicara atau penulis, seperti perasaan, pikiran, pilihan, prasangka, dan pengalamannya. Fungsi deskriptif berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi deskriptif juga disebut fungsi ideasional. Fungsi sosial dimaksudkan sebagai penggunaan bahasa sebagai alat untuk menjalin dan memapankan hubungan sosial di antara pengguna bahasa. Fungsi sosial juga disebut fungsi interpersonal. Adapun fungsi tekstual adalah fungsi bahasa yang terkait dengan cara penciptaan teks, baik lisan maupun tulis yang runtut dan yang sesuai dengan konteks. Fungsi ekspresif berimpitan dengan fungsi tekstual dalam hal bahwa untuk mengungkapkan diri pembicara atau penulis, baik media tulis maupun lisan dapat digunakan. Lalu, apa yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Membaca ekspresif adalah membaca dengan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman penulis. Umumnya, kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara yang keras dan gaya atau penampilan sesuai dengan isi materi yang dibaca. Dengan demikian, membaca ekspresif dapat dikatakan sebagai membaca dengan penuh penghayatan. Mengingat kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti 66 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 67 ini sejalan dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam hati. 3 Dengan keterangan itu, kalian dapat menggarisbawahi bahwa membaca ekspresif sangat cocok diterapkan dalam membaca puisi. Oleh karena itu, sekarang bacalah puisi yang berjudul “Aku” tersebut secara ekspresif dan dengan penghayatan yang sedalam-dalamnya. 4 Bagaimana perasaan kalian setelah membaca kembali puisi tersebut? Siapakah yang dimaksud dengan “aku” pada puisi itu? Apakah kalian merasa bahwa si “aku” adalah kalian sendiri? Mengapa si “aku” berani menantang “peluru”? Mengapa pula si “aku” ingin “hidup seribu tahun lagi”? 5 Membaca puisi ekspresif sering dilakukan di depan kelas atau di depan penonton di atas pentas. Jika demikian halnya, diperlukanlah teknik membaca puisi yang benar. Dapat dikatakan bahwa teknik itu merupakan prosedur yang mengandung beberapa langkah. Akan tetapi, langkah-langkah itu tidak harus ditempuh secara urut karena langkah-langkah itu tidak saling menentukan. Seperti akan kalian eksplorasi lebih jauh lagi pada Pelajaran 6, prosedur seperti ini disebut protokol. Untuk itu, cermatilah teknik membaca puisi di atas pentas berikut ini! Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas 1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca. 2. Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca. 3. Kuasailah pentas dan penonton dengan mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala. 4. Hayatilah puisi yang kalian baca dengan memahami isi dan pesannya. 5. Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi suara yang jelas, dengan volume suara yang dapat menjangkau semua penonton, dan dengan intonasi yang bagus. 6. Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan-penggalan kata, baris, dan bait puisi tersebut. 7. Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh penonton. 6 Setelah kalian memahami teknik membaca puisi di atas, praktikkanlah teknik itu untuk membaca puisi yang berjudul “Aku” tersebut di depan kelas. Anggaplah bahwa posisi depan kelas itu sebagai pentas. Kalian dapat membaca dengan teknik tersebut secara bergantian satu demi satu dan teman-teman kalian yang lain dapat memberikan komentar atau penilaian. 7 Dari komentar dan penilaian teman-teman kalian itu, kalian mungkin merasa bahwa butir-butir pada teknik membaca puisi di atas perlu ditambah. Diskusikanlah dengan teman-teman kalian butir-butir apa yang perlu ditambahkan dan mengapa demikian. 8 Dari penambahan butir pada nomor 7 di atas, kalian memahami bahwa prosedur tentang teknik membaca puisi itu bukan merupakan prosedur yang ketat yang setiap langkahnya harus ditempuh secara urut. Kalian mungkin juga berpendapat bahwa puisi dengan isi dan pesan yang berbeda menuntut teknik membaca yang berbeda pula. Diskusikanlah apakah teman-teman kalian juga berpendapat demikian. 9 Mengingat teknik membaca puisi itu dapat diubah-ubah, buatlah teks prosedur yang bersifat protokol tentang hal yang sama menurut pendapat kalian sendiri. Bandingkanlah hasilnya dengan pekerjaan teman-teman kalian. Setelah itu, perbaiki lagi apabila dipandang perlu! ... 1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 4. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 68 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 69 5. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 6. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 7. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Prosedur Kompleks Kegiatan 3 dimaksudkan sebagai kegiatan mandiri bagi kalian. Artinya, secara mandiri kalian diminta untuk membuat teks prosedur kompleks. Tema yang disarankan adalah “Proses Menjadi Warga yang Baik”. Pada dasarnya, tata cara apa pun yang harus diikuti untuk mencapai, mengerjakan, atau mengoperasikan sesuatu adalah proses yang dapat diungkapkan ke dalam teks prosedur. Prosedur berada di sekitar kita apabila kita berhadapan dengan layanan publik. Tugas 1 Mencari Contoh Teks Prosedur tentang Menjalankan sebuah Pekerjaan Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor! 1 Carilah teks prosedur kompleks tentang cara mengerjakan sesuatu, cara mengoperasikan alat, atau cara membuat atau menyelesaikan pekerjaan! 2 Apabila teks yang kalian dapatkan itu belum ideal dalam hal urutan langkah-langkah yang ada dan dalam hal ciri-ciri kebahasaannya, betulkanlah teks itu agar teks itu benar-benar dapat menjadi petunjuk bagi pihak lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki pada prosedur tersebut! Tugas 2 Memahami Teks Prosedur tentang Pengurusan Visa Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor! 1 Perhatikan gambar visa di bawah ini. Visa adalah surat keterangan seperti kupon yang diberikan kepada seseorang sebagai izin tinggal di luar negeri untuk tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, misalnya ketika siswa mengikuti program pertukaran antarsekolah di negara lain. Visa itu dikeluarkan oleh negara yang akan dikunjungi oleh seseorang melalui kedutaan besar yang berkedudukan di negara tempat tinggal orang yang bersangkutan. Sumber Gambar Visa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia Pada dasarnya, tata cara apa pun yang harus diikuti untuk mencapai, mengerjakan, atau mengoperasikan sesuatu adalah proses yang dapat diungkapkan ke dalam teks prosedur. 70 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 71 Sumber Dokumentasi Kemdikbud Gambar Paspor yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia 2 Untuk memperoleh visa, seseorang harus mempunyai paspor terlebih dahulu. Paspor adalah buku kecil yang berisi foto dan informasi identitas diri seseorang. Paspor berfungsi sebagai KTP internasional. Paspor dikeluarkan oleh kantor imigrasi yang ada hampir di setiap kota. Visa ditempelkan pada paspor itu. Carilah teks prosedur tentang cara mengurus paspor di agen-agen perjalanan atau di internet. Setelah kalian mendapatkannya, tirulah teks prosedur itu untuk membuat teks prosedur tentang cara mengurus visa. Tentukan bagian tujuan dan bagian langkah-langkah yang ditempuh untuk menunjukkan struktur teksnya. Untuk memudahkan pekerjaan kalian, buatlah bagan alir terlebih dahulu. Jangan abaikan penggunaan konjungsi dan ciri-ciri kebahasaan yang lain! 3 Kumpulkanlah pekerjaan kalian pada nomor 1 dan 2 di atas dalam stopmap sebagai arsip! Tugas 3 Membuat Teks Prosedur tentang Pengurusan Kartu Pelajar Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor! 1 Buatlah teks prosedur kompleks tentang cara mengurus kartu pelajar. 2 Buatlah teks prosedur kompleks tentang cara mengurus surat keterangan catatan kepolisian SKCK. 3 Ceritakan pengalaman kalian tentang cara mendirikan tenda untuk berkemah. 4 Kumpulkanlah pekerjaan kalian pada nomor 1, 2, dan 3 tersebut dalam stopmap sebagai arsip. Tugas 4 Menemukan Teks Prosedur dalam Cerita Pendek Kerjakan tugas ini sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor! 1 Untuk melaksanakan Tugas 4, kalian perlu membaca cerita pendek cerpen yang diciptakan oleh Kuntowijoyo ini. Bacaan ini tersedia di buku kumpulan cerpen atau di media internet. Sebelum kalian memulai membaca cerpen, perhatikan pernyataan berikut! a Apa tema cerpen ini? b Siapakah tokoh utama dan bagaimana karakternya? c Di manakah peristiwa yang diceritakan ini terjadi? d Bagaimanakah alur cerita atau urutan kejadiannya? RT 03 RW 22, JALAN BELIMBING ATAU JALAN “ASMARADANA” Karya Kuntowijoyo Ada tragic sense of life, ada comic sense of life. Mereka yang menganggap hidup sebagai tragedi, memandang dunia serba suram, diwakili oleh teman saya Nurhasan. Dia yang tinggi akan melonjok sedikit dan mencapai langit-langit kamar tamu rumah bertingkat yang kami banggakan, “Lha betul to, Perumnas itu, ya, begini. […] 72 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 73 Semua setuju. Jadilah saya Pak RT. Maka Indonesia punya Ketua RT berijazah S3 dari universitas papan atas di Amerika. Dan Ibu Pertiwi punya pengganti Pak RT, istri saya, lulusan universitas Kota New York. Sekali-sekali rapat bulanan RT saya pimpin, sekali-sekali istri saya. Test-case yang pertama apakah doktor luar negeri bisa jadi Ketua RT ialah mengurus perkara Pak Dwiyatmo dan Said Tuasikal. [...] Damailah RT, damailah Indonesia! Seminggu kemudian Pak Dwiyatmo berdua pulang. Tapi, apa yang terjadi? Petugas Siskamling yang menjemput jimpitan beras mengatakan bahwa mereka mendengar suara “aneh” di rumah tepatnya di kamar Pak Dwiyatmo. Siang hari Pak Dwiyatmo menggergaji keranda itu dan menjadikannya meja-kursi. Ini saya tahu karena saya datang untuk mengunjungi mereka yang temanten baru. Saya juga tahu yang lain. Istri baru itu sedang memotong-motong kain putih calon kain kafan Pak Dwiyatmo. “Ya, itulah yang terjadi,” kata Pak Dwiyatmo membenarkan pikiran saya. Lho! Saya sembunyikan keheranan bahwa dia tahu pikiran saya. Seminggu kemudian Said datang ke rumah. “Coba, Bapak. Kami sedang mau tidur, tiba-tiba dari kamar sebelah, kami mendengar suara-suara. Ah, beta malu mengatakannya.” Sementara itu, petugas Siskamling melaporkan bahwa suara “aneh” itu pindah ke kamar tamu yang berdempetan dengan kamar tidur di rumah sebelah. Klop! Saya mencoba menyarankan Said untuk melapisi dinding-dinding dengan gipsum yang kedap suara. “Ala, Bapak ini bagaimana. Kalau beta kaya pasti sudah menyewa rumah di luar Perumnas”. Istrinya menyambung, “Maaf, kalau kata-kata suami saya menyinggung Bapak.” Saya usul, “Kalau begitu, bagaimana kalau kamar tamu diubah jadi tempat tidur?” Katanya, “Ya, besoknya lagi Bapak akan menyarankan kami tidur di halaman.” Lagi istrinya memintakan maaf suaminya. Kemudian lain hari keluarga Said pergi lagi, meninggalkan surat. “Tolong beri tahu beta kalau tetangga sebelah sudah dipanggil Allah.” Lain dari biasanya, pagi-pagi saya dapat pergi berjamaah ke masjid. Di sana saya bertemu Pak Dwiyatmo. Subhanallah! Saya terkejut. Ia menoleh dan berkata, “Betul saya Dwiyatmo.” Katanya lagi, “Saya berdosa, saya khilaf, saya bertaubat.” Ia melanjutkan sambil sama-sama jalan pulang, “Orang hidup ini harus seperti ikan. Ia berenang-renang di laut, tapi tak pernah jadi asin.” Saya sedang berpikir mungkin sudah waktu untuk mencari Said dan minta dia kembali ke Jalan “Asmaradana”, ketika orang-orang Siskamling mengatakan bahwa suara-suara “aneh” itu berjalan terus. Itukah “berenang-renang”? Wallahualam. Saya mau menegur Pak Dwiyatmo, tetapi rasanya tidak pas. Menyuruh keduanya berunding untuk menyelesaikan perseteruan diam-diam itu, jangan-jangan malah jadi perseteruan terbuka. Jadi saya hanya bagaimana-bagaimana sendiri. Walhasil, saya gagal jadi Ketua RT, gagal mendamaikan Pak Dwiyatmo dan Said. Saya, doktor ilmu politik berijazah luar negeri! Entah apa yang akan saya katakan pada Said kalau kebetulan ketemu di kampus. Saya juga menghindar setiap mau ketemu orang yang saya persangkakan dari Ambon, nyata atau khayalan, hidup atau mati, di mana saja. Saya sangat malu. Leiriza, Luhulima, Tuhuleley, Patirajawane, Raja Hitu, sepertinya semua berwajah Said Tuasikal. Saya juga gagal memahami Pak Dwiyatmo. Saya sudah pergi ke empat benua untuk belajar, riset, seminar, dan mengajar. Tetapi, bahkan tentang tetangga saya, Pak Dwiyatmo, saya tidak tahu apa-apa. Pak Dwiyatmo, Pak Dwiyatmo. Manusia itu misteri bagi orang lain. Tiba-tiba saya merasa bodoh, sangat bodoh. Sumber Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2005 Jalan Asmaradana belimbing-atau-jalan-asmaradana/ 2 Setelah kalian membaca cerpen tersebut, coba ceritakan ulang berbagai kejadian yang dialami oleh tokoh cerita. Dalam cerita itu, terdapat peristiwa seorang ketua RT yang ditokohkan itu menerima berbagai keluhan dari warganya dan memberi saran untuk menyelesaikan keluhan. 3 Setelah kalian menceritakan ulang peristiwa tentang perilaku tokoh cerita dalam cerpen itu, buatlah teks prosedur kompleks yang berjudul “Langkah Ketua RT Menangani Masalah Warga”. Ingatlah selalu bahwa teks prosedur berisi langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk itu, kalian perlu menyatakan terlebih dahulu apa yang diharapkan oleh tokoh cerita itu dari kepemimpinan warga di lingkungan RT. 74 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 75 Langkah Ketua RT dalam Menangani Masalah Warga ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Sebelum pelajaran ini berakhir, kalian perlu menyelesaikan tugas tambahan membaca buku. Budaya Berpendapat di Forum Ekonomi dan Politik PELAJARAN III 76 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 77 Pada era global ini, pasar cenderung bergerak bebas. Kebebasan ekonomi pasar diperjuangkan sejalan dan seiring dengan kebebasan politik. Pada saat yang sama, muncul juga perjuangan untuk menegakkan kebebasan berpendapat. Sehubungan dengan tiga hal kebebasan tersebut, pelajaran ini berkenaan dengan kegiatan berpendapat dalam forum ekonomi dan politik. Setelah belajar menyusun teks prosedur kompleks dalam pelajaran sebelumnya, melalui pelajaran ini, kalian melakukan kegiatan berpendapat dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis secara baik dan benar. Kalian akan dihadapkan pada ragam bahasa yang digunakan untuk membahas dan mengajukan pendapat di berbagai topik ekonomi dan politik, termasuk kebijakan publik yang memicu konflik sosial. Sumber Dokumentasi Kemdikbud Gambar Praktik kebebasan berpendapat Gambar di atas mengilustrasikan bahwa pada prinsipnya setiap orang boleh berpendapat. Kebebasan berpendapat tersebut terpadu dalam satu forum dengan kebebasan politik. Kegiatan politik yang dibelenggu sering diikuti atau didahului dengan pelarangan berpendapat. Kebebasan berpendapat yang dirampas merupakan tanda kehidupan politik yang tidak sehat di Demokrasi yang dijalankan oleh sebuah negara ditandai oleh adanya kebebasan berpendapat. sebuah negara. Negara yang tidak memberikan kesempatan untuk berpendapat tidak akan menjamin kehidupan bernegara yang demokratis. Berikut adalah gambar-gambar yang melukiskan pelarangan orang berpendapat di negara yang tidak demokratis. Sumber Dokumentasi Kemdikbud Gambar Simbol perampasan kebebasan berpendapat Demokrasi yang dianut oleh sebuah negara ditandai oleh adanya kebebasan berpendapat. Perampasan kebebasan berpendapat, sebagaimana digambarkan di atas, dapat dipastikan dapat menghilangkan kebebasan berpolitik. Hilangnya kebebasan berpolitik juga berimbas pada hilangnya kebebasan warga negara untuk melakukan kegiatan ekonomi. Kebebasan berpendapat dan berpolitik itu diperjuangkan agar satu negara dapat berlomba dengan negara lain untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pertumbuhan ekonomi. Di negara demokratis, perjuangan untuk kebebasan berpendapat di forum ekonomi dan politik tentu bukan tindakan anarkistis. Kebebasan berpendapat dilandasi budaya santun yang berlaku di masyarakat. Melalui pelajaran ini, kalian berlatih mengemukakan pendapat dalam teks eksposisi tentang isu ekonomi dan politik yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Selama pelajaran ini berlangsung, kalian diminta untuk melakanakan tugas tambahan membaca buku. Carilah buku yang berisi pendapat pakar perekonomian Indonesia atau pendapat pengamat politik Indonesia. Bacalah buku itu dan tuliskanlah hasil baca buku kalian. 78 Kelas X Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 79 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Eksposisi Pada kegiatan belajar ini, kalian diharapkan dapat mengenali pengungkapan pendapat dalam bentuk teks eksposisi serta dapat menerapkannya pada konteks kebebasan berpendapat di forum ekonomi dan politik. Kalian akan menggunakan beberapa teks tentang ekonomi dan politik untuk media pembelajaran. Sebagai pembuka, bacalah terlebih dahulu puisi atau sajak “Seonggok Jagung” pada Tugas 1 untuk mendapatkan gambaran bahwa apabila orang tidak dapat mengemukakan pendapat pada forum yang tepat, pada dasarnya ia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya. Pada Tugas 2, 3, dan 4, kalian akan mengeksplorasi cara-cara mengajukan pendapat lebih lanjut. Tugas 1 Menghayati Pesan Puisi "Seonggok Jagung" Bacalah puisi berikut ini dengan penuh penghayatan berdasarkan puisi yang telah kamu pelajari! Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan di bawahnya! SEONGGOK JAGUNG Karya Rendra Seonggok jagung di kamar, takkan menolong seorang pemuda yang pandangan hidup

C Teknik Membaca Puisi Indah di Atas Pentas D. Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas Jawaban: D Baca juga: - Contoh Soal USP/USBN Bahasa Indonesia Beserta Jawaban. Share : Post a Comment for "140 Kumpulan Soal UTS/PTS Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 1 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban" Uploaded byCakPrawoto 0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesDescriptionpuisiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsTXT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesTeknik Membaca PuisiUploaded byCakPrawoto DescriptionpuisiFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n teknik membaca puisi di atas pentas
9 Tujuan dalam teks prosedur pada soal di atas adalah . A. untuk memahami cara membaca puisi di atas pentas. B. untuk mengetahui cara membaca puisi dengan baik. C. untuk mengembangkan secara kreatif sebuah puisi. D. untuk mengetahui teknik membaca puisi di atas pentas . 10. Sebelum kalian menerapkan teknik yang baik, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca puisi dengan keras. Prinsip-prinsip itu adalah volume suara, artikulasi suara, intonasi, gerak tubuh, mimik, dan pandangan mata. Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi yang dimaksud. Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang jelas dan pilah. Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi. Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh kaki, tangan, badan, dan kepala sesuai dengan isi puisi yang dibaca. Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana misalnya, sedih, semangat, atau gembira yang digambarkan pada puisi yang dibaca. Pandangan mata adalah arah mata memandang; seharusnya pandangan mata ditujukan ke segala penjuru tempat penonton berada. 1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca. 2. Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca. 3. Kuasailah pentas dan penonton dengan mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukan kepala. 4. Hayatilah puisis yang kalian baca dengan memahami isi dan pesannya. 5. Bacalah puisi tersebut dengan artikulasi suara yang jelas, dengna volume suara yang dapat menjangkau semua penonton, dan dengan intonasi yang bagus. 6. Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan-penggalan kata, baris, dan bait puisi tersebut. 7. Pusatkan perhatian kepada puisi yang dibaca dennga mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh penonton. Untuk menerapkan tips diatas, mari kita coba dengan puisi karya Chairil Andwar di bawah ini AKU Karya Chairil Anwar, Sastrawan Angkatan 1945 Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang-menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi. Tag cara membaca puisi di atas pentas. Beberapa Manfaat Menulis Puisi yang Sangat Bagus. Posted on 27/07/2019 by admin. jika membicarakan puisi pastinya nggak bisa lepas dari keindahan dan permainan bunyi dari kata-kata yang diciptakan sang pengarang. Puisi sendiri merupakan karya sastra [] Puisi, ketika dibacakan di pentas, tentu diharapkan akan mendapatkan perhatian dari penonton. Kita sering melihat bagaimana puisi yang dibacakan oleh seseorang begitu mengagumkan, dan seperti menyedot semua perhatian penontonnya. Namun ketika puisi yang sama dibacakan oleh orang lain, reaksi penontonnya seperti biasa ini kita akan mengajak kalian untuk belajar memahami prosedur yang perlu diperhatikan ketika kalian membaca puisi. Dengan menerapkan prosedur-prosedur ini, nantinya kalian dapat lebih ekspresif ketika membacakan puisi.1 Memahami prinsip-prinsip dalam membaca puisi2 Memahami pengertian Membaca Ekspresif 3 Membacakan puisi dengan ekspresif5 Sering berlatihlah!6 Perbaiki teknik7 Gunakan teknik yang sesuai8 Mengevaluasi teknik yang digunakanRelated posts1 Memahami prinsip-prinsip dalam membaca puisiPada prinsipnya, puisi dibaca dengan 2 cara, yaitu di baca dengan hati, atau dibaca dengan bersuara keras. Nah untuk membaca puisi dengan bersuara keras, kalian harus tahu teknik-tekniknya. Dalam kesempatan ini, kalian dapat menggunakan Puisi “Aku” karangan Chairil Anwar, seorang sastrawan terkenal dan melegenda. Bahkan mungkin sudah pernah tahu siapa itu Chairil Anwar dengan puisi “Aku” nya?Baca dan pahamilah puisi berikut dengan saksama. Selanjutnya kalian akan mempelajari teknik pembacaaan puisi yang benar itu. Cobalah untuk memahami isi sajak tersebut!AkuKalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini hewan jalang ri kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang-menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagiAda beberapa prinsip yang perlu kalian ketahui terkait dengan pembacaan puisi. Prinsip tersebut adalah 1 Volume Suara, 2 Artikulasi, 3 Intonasi, 4 Gerak Tubuh, 5 Mimik, dan 6 Pandangan MataMari kita pelajari Volume Suara Kalian tentunya harus membaca puisi dengan sekeras mungkin, sehingga bisa menjangkau ke banyak pendengar. Volume suara, dalam hal ini berarti tingkat atau derajat keras atau lemahnya suara yang digunakan dalam pembacaan Artikulasi Pembacaan puisi harus dilakukan dengan artikulasi yang jelas. Artikulasi di sini berarti pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara yang Intonasi Puisi yang dibacakan dengan intonasi yang baik, akan memberikan kesan bagi yang mendengarkan; seperti terbawa menjadi bagian dari puisi itu sendiri. Intonasi di sini berarti lagu membaca. Ia meliputi penggalan kata, serta tinggi-rendahnya suara pada saat kalian membaca bait demi bait Gerak Tubuh Agar lebih menarik pendengarnya, kalian harus mempunyai gerak tubuh yang menarik perhatian. Gerak tubuh di sini artinya meliputi gerakan seluruh anggota tubuh kaki, tangan, badan, dan kepala sesuai dengan isi sajak yang Mimik Kalian juga tentu dapat membuat puisi yang kalian bacakan itu menjadi menarik, yaitu dengan menunjukkan mimik kalian. Mimik di sini berarti sebuah ekspresi atau perubahan raut wajah, menyesuaikan karakteristik dan suasana yang digambarkan pada puisi yang dibaca. Suasana yang dimaksud adalah sedih, semangat, atau gembira; dapat kalian coba tampilkan, sesuai isi puisi yang kalian Pandangan mata Untuk lebih dapat melibatkan perasaan dan perhatian dari penontonnya, pembaca puisi harus menjangkau ke pandangan mata sebanyak mungkin. Pandangan mata adalah arah mata memandang, yang seharusnya ditujukan ke segala penjuru tempat penonton prinsip tersebut dengan teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah untuk membaca sajak yang berjudul “Aku”.2 Memahami pengertian Membaca Ekspresif Semua prinsip yang dibahas sebelumnya itu berguna untuk membaca puisi secara ekspresif. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan membaca ekspresif itu? Istilah ekspresif di sini diperoleh dari fungsi bahasa secara umum, sebagaimana keterangan utama dari suatu bahasa itu ada 4, yakni fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi sosial, dan fungsi tekstual Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, 4th ed., 2010 236.1. Fungsi ekspresif Yakni fungsi bahasa dalam hal penggunaannya untuk menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri pembicara atau penulis, yang meliputi pikiran, perasaan, pengalaman, dan pilihan, serta Fungsi deskriptif Fungsi ini berkaitan dengan fungsi bahasa dalam hal menyampaikan informasi faktual. Fungsi deskriptif bisa juga disebut sebagai fungsi ideasional, yakni fungsi bahasa untuk menyampaikan Fungsi sosial Bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi, menjalin dan memapankan hubungan sosial. Istilah lain dari fungsi sosial ini adalah fungsi Fungsi tekstual Yakni fungsi bahasa yang terkait dengan cara penciptaan teks, baik lisan maupun tulis, yang runtut dan sesuai dengan sekarang adalah pengertian membaca ekspresif itu sendiri. Mari kita ekspresif adalah membaca dengan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman penulis, meskipun pembacanya adalah bukan penulisnya itu sendiri. Pada umumnya kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara yang keras; juga dilakukan dengan gaya atau penampilan sesuai dengan isi materi yang dibacakan. Dengan demikian, membaca ekspresif dapat dikatakan sebagai membaca dengan penuh kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti ini sejalan dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam hati.3 Membacakan puisi dengan ekspresifSetelah dipahami bahwa membaca ekspresif ternyata sangat cocok diterapkan dalam membaca puisi. Cobalah kalian baca puisi “Aku” tersebut secara ekspresif disertai penghayatan yang sungguh-sungguh.4 Memahami teknik pembacaann puisi yang benar Beberapa teknik berikut adalah teknik pembacaan puisi yang harus kalian cermati dan praktikkan agar pembacaan puisi kalian lebih membaca puisi di atas pentasKenakan pakaian yang rapi, nyaman namun sesuai dengan isi puisi yang akan kalian bacakan. Berpakaianlah sewajarnya namun dapat menarik perhatian, sehingga mendukung isi puisi yang tegak, tenang dan percaya diri di atas pentas! Arahkan pandangan kalian ke segala penjuru penonton, memberikan hormat sedikit membungkukkan badan dan menganggukkan isi puisi dan pesan di dalamnya, sehingga kalian lebih mudah menghayati puisi yang kalian artikulasi suara yang jelas, intonasi yang bagus, juga dengan suara yang keras namun napas menyesuaikan penggalan kata, larik, dan bait puisi Yakni memusatkan perhatian pada pembacaan puisi, mengendalikan diri agar tidak terpengaruh oleh penonton.5 Sering berlatihlah!Praktikkanlah teknik di atas untuk membaca sajak yang berjudul “Aku” di depan kelas. Anggaplah bahwa posisi depan kelas itu sebagai pentas. Bacalah secara bergantian dengan teman-teman kalian, dan saling memberikan penilaian atau saran.6 Perbaiki teknikDiskusikanlah dengan teman-teman kalian, sesuai penilaian tadi apakah ada teknik membaca puisi di atas yang perlu ditambah atau perbaiki, dan mengapa demikian.7 Gunakan teknik yang sesuaiTeknik membaca puisi itu bukan merupakan prosedur yang kaku yang setiap langkahnya harus ditempuh secara urut. Puisi dengan isi dan pesan yang berbeda menuntut teknik membaca yang berbeda pula. Diskusikanlah apakah teman-teman kalian juga berpendapat demikian.8 Mengevaluasi teknik yang digunakanMengingat teknik membaca puisi itu dapat diubah-ubah, buatlah teks prosedur kompleks yang bersifat protokol tentang hal yang sama menurut pendapat kalian sendiri. Bandingkanlah hasilnya dengan pekerjaan teman-teman kalian. Setelah itu, perbaiki lagi apabila dipandang perlu!*Artikel ini disarikan dari “Bahasa Indonesia — Ekspresi Diri dan Akademik”, Edisi Revisi 2014, KqTPZ.
  • o17fuybr7w.pages.dev/382
  • o17fuybr7w.pages.dev/129
  • o17fuybr7w.pages.dev/484
  • o17fuybr7w.pages.dev/64
  • o17fuybr7w.pages.dev/303
  • o17fuybr7w.pages.dev/20
  • o17fuybr7w.pages.dev/84
  • o17fuybr7w.pages.dev/431
  • teknik membaca puisi di atas pentas