Kepastiandatangnya kiamat tidak boleh kita . A. Ceritakan B. Takutkan C. Ragukan D. Yakini . Remidi PTS PAI SD Kelas 6
Belakangan kita dihidangkan dengan sebaran informasi terkait ramalan hari kiamat yang jatuh pada pertengahan bulan Ramadhan tahun ini. Sebaran informasi di media sosial ini didasarkan pada hadits dukhan yang terjadi pada 15 Ramadhan dan bertepatan dengan hari Jumat. Informasi ini sejatinya tidak dapat menjadi pedoman bagi umat Islam. Pasalnya, kepastian soal tanggal dan tahun terjadinya hari kiamat hanya diketahui oleh Allah. Kita hanya diminta untuk berbuat sebaik-baiknya. Adapun soal kepastian hari kiamat bukan menjadi urusan manusia, tetapi urusan Allah. Kita hanya diberikan informasi perihal tanda-tanda kedatangan hari kiamat, bukan informasi perihal kepastian datangnya sebagaimana tersebut pada Surat Al-A’raf ayat 187 berikut ini يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ Artinya, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, bilakah terjadinya?’ Katakanlah, Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, Sungguh, pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,’" Surat Al-A'raf ayat 187. Ayat ini menegaskan bahwa tidak seorang pun tahu kapan terjadinya kiamat. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak tahu. Yang tahu hanya Allah SWT. Jadi, jika ada orang ngomong soal waktu terjadinya kiamat, pasti dia mengada-ada. Jika dia mengutip sebuah hadits, maka haditsnya harus diteliti bisa jadi hadits maudhu' palsu. Yang menarik, akhir ayat tersebut menegaskan bahwa "Yang mengetahui kapan terjadinya kiamat itu hanya Allah, tetapi sebagian besar manusia tidak tahu." Tegasnya, banyak orang yang sok tahu karena memang tidak tahu bahwa yang tahu soal kapan terjadinya kiamat hanya Allah. Tugas manusia adalah menjalani hidup ini dengan baik dan benar. Membangun peradaban. Jangan memikirkan apa-apa yang bukan tanggung jawabnya. Urusan kiamat serahkan saja kepada Allah. Titik… Adapun orang-orang yang sering ngomong soal kiamat pasti punya masalah dengan hidupnya. Mereka adalah orang-orang pesimis memandang hidup ini. Orang-orang optimis pasti lebih memikirkan bagaimana menciptakan kehidupan ini menjadi lebih baik untuk dirinya dan untuk orang lain. Mereka sadar betul bahwa kiamat sepenuhnya adalah urusan Allah. Nabi Muhammad pun tidak tahu kapan datangnya kiamat. Dakwah itu harus membangun cara berpikir manusia agar mampu berpikir sehat dan optimis. Dakwah kok nakut-nakutin. Dosa, tauk!... KH Muhammad Taufik Damas, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta.
DalamUUD NRI 1945 Pasal 28D ayat (1) setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Ayat (2) setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Kita harus menghargai usaha yang dilakukan orang lain. Kita tidak boleh. . . orang lain hanya karena pekerjaannya? membanggakan merendahkan menempatkan memuji Semua jawaban benar Jawaban B. merendahkan Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kita harus menghargai usaha yang dilakukan orang lain. kita tidak boleh. . . orang lain hanya karena pekerjaannya merendahkan. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut ini alasan mengapa kita harus lebih mencintai barang buatan dalam negeri yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
MakhlukKepastian Wanita adalah mahkluk kepastian. Sebagian besar dari mereka bisa menunggu dengan sabar datangnya kepastian tersebut; menunggu, menunggu, dan terus menunggu. Tere Liye Kalian para wanita mungkin langsung setuju dengan quotes yang satu ini. Bahwa tanpa diminta sekalipun, kalian akan menantikan pujaan hatimu dengan penuh kesabaran.
Kepastian datangnya hari kiamat tidak boleh kita ...Jawaban C. ragukan Jawabanc. ragukanPenjelasanmaaf ya kalo salah
Memangtidak mudah untuk menunggu sebuah kepastian, maka dari itu banyak orang yang menyerah ditengah jalan. Tidak ada lagi yang lebih membosankan di dunia ini selain menunggu datangnya kepastian. Menunggu itu melelahkan, apalagi menunggu tanpa kepastian. Ketika dalam menunggu kepastian yang tak pasti, maka bersiap untuk menerima kekecewaan.

– Keimanan seseorang bergantung erat dengan keyakinan kepada Allah SWT, baik sifat, af’al, Qadha dan QadarNya. Sederhananya, seorang Islam harus beriman kepada 6 Rukun Iman yang telah diwartakan oleh Rasulullah SAW. dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi. DONASI SEKARANG Percaya Eksistensi Allah, Malaikat, Nabi dan Rasul, Kitab yang diturunkan kepada Nabi dan RasulNya, qadha dan Qadar serta percaya kepada hari akhir. Keenam pokok keimanan dalam Islam inilah yang harus diimani secara penuh, tidak boleh parsial. Percaya kepada sebagian menjadikan oleh jatuh kedalam kekafiran atas kebenaran Allah SWT. Sebagaimana percaya kepada Allah SWT, mengimani adanya hari akhir atau kiamat harus diyakini dengan penuh. Mempercayai hari kiamat sering disebutkan oleh Rasulullah SAW bergandengan dengan percaya kepada Allah. Akan tetapi belakang ini banyak berseliweran ceramah di Youtube yang membahas tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Sebagai pengingat Umat Islam akan hari kiamat sangat dianjurkan oleh Rasulullah karena mengingatkan kepada ketidak abadian dunia. Dunia yang fana pada gilirannya akan hancur dan tibalah hari pembalasan. Bumbu ceramah oleh Ustadz’ yang cenderung melebihkan cerita dan mengarahkan tanggal tertentu menimbulkan permasalahan sendiri. Beberapa kasus menunjukan, akibat ceramah yang memiliki kecenderungan memastikan tanggal kiamat mendorong orang bersikap gelap mata, dengan menjual aset dan harta bendanya. Pemahaman yang mendalam dan proporsional dalam memandang kepastian kiamat harus dikedepankan bukan sekedar berceramah provokatif dengan memastikan kejadian sesuatu yang ghaib. Hari kiamat diartikan sebagai hari hancurnya kehidupan didunia dan dimulainya pengadilan Allah/ yaumul hisab. Umat Islam memiliki kewajiban agama untuk meyakini akan datangnya hari kiamat, tidak boleh tidak. Kepastian kiamat pasti terjadi telah diwartakan oleh Allah SWT; وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ ٦١ Artinya; “Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus” Qs. Az-Zukhruf 61 Kepastian Kiamat dalam ajaran Islam tidak serta merta diketahui dengan jelas kapan dan masih berapa waktu lagi kejadianNya. Karena kepastian Kiamat dalam Islam masuk dalam persoalan yang hanya diketahui oleh Allah SWT, إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى ١٥ Artinya; “Segungguhnya hari kiamat itu akan datang aku merahasiakan waktunya agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan” Qs. Thaha 15 Allah menjamin kepastian Kiamat, akan tetapi disatu sisi menjaga kerahasiaan waktu terjadinya. Allah SWT mewartakan melalui Muhammad SAW, bahwa kiamat sudah dekat dari masa kenabian beliau, akan tetapi setalah 14 Abad berlalu belum terjadi. Hal ini tidak menjadikan perkataan Allah SWT dan RasulNya tidak benar, hanya dimensi waktu yang diucapkan oleh Rasulullah SAW tidak sama dengan pemikiran orang awam. Sebagaimana janji Rasulullah SAW yang menyatakan; Islam akan menaklukan Konstantinopel baru terjadi pada masa Sultan Mahmud II atau Sultan Muhammad Al-Fatih dari dinasti Utsmaniyah. Nubuat Nabi Muhammad SAW baru terlaksana tahun 857 H atau tahun 1453 M. Ada rentang waktu sekitar 8,5 Abad sebelum perkataan Nabi Muhammad SAW menjadi kenyataan. akan tetapi bukti tersebut menunjukan kata-kata Nabi Muhammad SAW adalah benar. Sama halnya dengan Nubuat Nabi Muhammad SAW tentang hari Kiamat, pasti akan terjadi. Akan tetapi kecenderungan memastikan tanggal sebagaimana Oknum Ustadz’ tersebut tidak dibenarkan. Alasannya adalah mendahului ketentuan Allah SWT yang bersifat ghaib. Ketentuan Kiamat hanya Allah SWT yang maha tahu sebagaimana dalam surat Thaha ayat 15. Tanda-Tanda Kiamat Membicarakan kiamat untuk konten Ceramah atau Status Media Sosial memang seksi. Apalagi ditambah dengan bumbu secara berlebihan akan menjerumuskan oleh memperolok ketentuan Allah SWT. Hal ini sangat tidak memenuhi standar kepantasan. Islam jelas menerangkan kepastian kiamat akan terjadi, bahkan Rasulullah menerangkan banyak kriteria dalam hadits beliau. Menurut Majdudin Ibnu Atsir dalam kitab Jami’ul Ushul fi Ahaditsil Rasul tidak kurang dari 40 hadits menjelaskan tentang kepastian kiamat serta kejadiannya. Dari 40 Hadits tersebut tidak semua terverifikasi shahih, ada yang berstatus dlaif atau lemah. Hadits tentang kiamat membahas kejadian yang pendahulu sebelum kiamat berupa wafatnya Muhammad SAW, amanat disia-siakan, fitnah meraja lela, kemerosotan Ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tanda-tanda ini menjadi tanda umum yang sudah berlangsung berabad lampau. Tanda-tanda kiamat yang diriwayatkan dalam kitab shahih tercantum dalam kitab sunan Imam Muslim. Beliau menuliskan; عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ Dieritakan oleh Hudzaifah bin Asid dari suku Al-Ghifari bahwa Rasul pernah mendatangi kumpulan kami yang sedang membicarakan hari Kiamat. Rasulullah bersabda bahwa tidak akan datang kiamat sebelum didahuli 10 tanda-tandanya. Bahw Kiamat akan didahului oleh Dukhan atau Kabut, munculnya Dajjal, binatang Dabbah, matahari terbit dari barat, Nabi Isa bin Maryam AS Isa al-Masih turun kebumi lagi, munculnya Ya’juj-Ma’juj. Tanda selanjutnya yakni adanya 3 Gerhana sekaligus yaitu Gerhana dibagian Timur, bagian barat dan Gerhana di Jazirah Arab. Ciri-ciri terakhir akan terjadinya kiamat menurut Hadits Imam Muslim adalah munculnya Api dari Yaman negara dibagian selatan Jazirah Arab. Api dari Yaman ini akan menggiring manusia menuju sebuah tempat berkumpul banyak orang. Ciri-ciri ini banyak ditafsirkan oleh Ulama kontemporer dengan kejadian-kejadian di era modern saat ini. Berbagai tanda yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW pastinya bernilai benar, dan satu sisi tafsir kepada kata-kata beliau belum tentu benar. Oleh karenya dalam memahami dalil Kiamat jangan sampai terjebat kepada Ramalan’ yang berujung memastikan perkara ghaib. jika dalam ceramah atau kajian Islam, membawa ayat Al-Qur’an atau Hadits dengan tujuan memastikan tanggal dan waktu kejadian Kiamat sama dengan mendahului Qadha dan Qadar Allah SWT. Tidak ubahnya seperti Peramal’ yang berjubah Ustadz’. Ramalan Kiamat Memakai gelar Ustadz’ kemudian sering berkoar dan cenderung memastikan tibanya hari kiamat dengan menentukan tanggal tertentu tidak ubahnya seperti peramal. Walaupun mendasarkan diri kepada tanda-tanda alam sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW. Karena memastikan perkara ghaib tanpa pengetahuan akan menjerumuskan umat Islam kepada kebingungan dan ketidak-pastian tentunya mendahului qudrah Allah SWT. Kasus yang terjadi bermotif agama untuk memastikan Kiamat pernah terjadi pada saat ramai Kasus Lia Aminudin dengan Kerajaan Edenya. Pada tahun 1999 pernah dianggap akhir dunia oleh banyak orang yang meyakini ramalan dari penulis abad 16 Nostradamus dalam buku Les Vraves Centuries. Dalam buku ramalan tersebut menyebutkan bahwa Kiamat akan terjadi bulan Juni 1999. Menginjak tahun 2012 juga pernah terekam kasus yang menggemparkan dunia tentang Ramalan berakhirnya dunia atau kiamat. Ramalan yang bersumber dari mitos Suku Maya ternyata juga tidak terbukti benar. Lebih jauh kebelakang pernah terjadi Hoaks terjadinya Kiamat yang berasal dari Kelompok Sacred Flower pada tahun 1910. Kegaduhan Isu Kiamat pada tahun tersebut disebabkan lewatnya Komet Haley yang mempunyai siklus melewati bumi 76 tahun sekali. Kepanikan yang disebabkan Isu Kiamat oleh Sacred Flower sampai akan mengorbankan seorang Perawan untuk mencegah jatuhnya kiamat di Bumi. Terbaru yakni keriuhan dunia Maya yang merembet ke dunia nyata akibat Ceramah yang berbau Ramalan dukhan sebagai penanda awalnya Kiamat. Argumentasi yang dibangun oleh Ustadz’ tersebut karena pertengahan Bulan Ramadhan Jatuh pada hari Jumat. Sebagaimana diketahui bahwa tanggal 15 Ramadhan tahun 1441 H memang jatuh pada hari Jumat. Setidaknya, saat penulis menulis artikel ini sudah memasuki tanggal 6 Syawal tahun 1441 H tidak terjadi Kiamat. Artinya Ceramah Ramalan’ tidak terbukti dan banyak menimbulkan madlarat pemikiran dan degradasi nilai Islam. Jika pola ini dilanjutkan, memastikan hal ghaib yang menjadi wewenang Allah SWT niscaya Islam hanya menjadi agama Ramalan. Naudzubillah. Maka kiranya dalam menerangkan hal ghaib harus ada sikap kehati-hatian jangan sampai memastikan pendapat pada Qalallah al-Qur’an atau Qala Rasulullah sedangkan hanya rekaan dan perkiraan pribadi semata. Kepastian Kiamat terjadi sudah menjadi nash Allah SWT dan berita dari Rasulullah SAW. Akan tetapi memastikan tanggal waktu dan kejadiannya hanya Allah yang mengetahui. Jangan sampai Allah dan Rasul diseret hanya untuk membenarkan pendapat pribadi yang lebih dekat kepada Ramalan. Ash-shawabu Minallah Author Recent Posts Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.

Katabijak islami tentang kematian kumpulan kata mutiara islami tentang kematian berikut ini akan menggugah kesadaran kita akan kepastian datangnya kematian. "hidup lah sebagaimana semaumu, tetapi ingat, bahwa engkau akan mati. Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Kapan pun dipanggil, kita harus siap.
Pertanyaan Jawaban "Kepastian yang bersyarat" adalah istilah teologis yang merujuk pada keselamatan orang-orang percaya di dalam Yesus Kristus. Istilah ini mendefinisikan syarat kekekalan atas keselamatan orang Kristen. Dengan kata lain, keselamatan orang Kristen itu bersifat "pasti, namun bersyarat." Hal ini mendorong timbulnya pertanyaan pada kondisi apa sajakah keselamatan orang-percaya memiliki kepastian? Para pendukung doktrin kepastian bersyarat menegaskan bahwa keselamatan tergantung pada kesetiaan seseorang hingga akhir. Menurut analogi yang digunakan Alkitab, para atlet harus menyelesaikan perlombaan supaya bisa menerima hadiah. Mereka yang menganut doktrin kepastian bersyarat menggunakan ayat-ayat Alkitab berikut ini untuk mendukung pengajaran mereka "Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." Mat 2411-13 "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah." Rom 812-14 "Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu-kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya." 1 Kor 151-2 "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." Gal 67-9 Ayat-ayat di atas dan ayat lainnya secara tersirat menyatakan ada syarat bagi keselamatan orang-percaya. Dalam setiap ayat-ayat tersebut, penulis di bawah pengilhaman Roh Kudus menggunakan bahasa yang mengindikasikan adanya syarat tertentu misalnya, jika Saudara setia sampai akhir, maka Saudara akan diselamatkan ketika membahas soal kepastian atas keselamatan orang-percaya di dalam Kristus. Supaya keselamatan kita bisa dipastikan, maka orang-percaya harus 1 bertahan sampai akhir; 2 hidup oleh Roh; 3 berpegang teguh pada Firman yang diajarkan; dan 4 menabur dalam Roh. Bukan berarti anugerah keselamatan ini tidak sempurna dan berkekurangan dalam hal apapun, tetapi orang-percaya harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk tetap setia. Seperti yang dikatakan oleh Paulus, "tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar" Fil 212. Mengingat dasar Alkitab yang digunakan, tampaknya pandangan mengenai kepastian bersyarat ini tidak tergoyahkan. Bagaimana orang bisa berdebat dengan pengajaran yang menyatakan jika orang-percaya harus tetap setia sampai akhir untuk memastikan keselamatannya? Namun, ada pihak lain yang mendebat hal ini. Inilah debat teologis yang telah berlangsung begitu lama antara pihak Arminian orang-orang yang memegang gagasan mengenai kepastian bersyarat dan Calvinis orang-orang yang meyakini apa yang disebut kepastian "kekal" atau ketekunan orang-orang kudus. Sekalipun pihak Arminian dapat mengutip puluhan ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan kepastian yang bersyarat bagi orang-percaya, pihak Calvinis juga dapat menunjukkan serangkaian ayat-ayat Alkitab yang sama banyaknya untuk mendukung pandangan soal kepastian keselamatan yang bersifat kekal, seperti berikut ini "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga." Mat 2424 "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Rom 838-39 "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa." Yoh 1028-29 "Di dalam Dia kamu juga-karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya." Efe 113-14 Lebih banyak ayat-ayat yang menjelaskan soal kepastian keselamatan yang bersifat kekal, yang memang dianugerahkan kepada para pengikut Kristus yang sejati. Untuk setiap bagian ayat di atas, terdapat satu hal yang menonjol – kepastian ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan usaha individual dari setiap orang-percaya, tetapi hanya bersandar pada kasih karunia Allah yang memelihara iman mereka. Sebaliknya, ayat-ayat yang mendukung kepastian bersyarat tampaknya berfokus pada kemampuan orang-percaya untuk bisa tetap setia. Bagaimana kita harus menafsirkan semua ini? Apakah Alkitab mengajarkan kepastian bersyarat dan kepastian kekal secara bersamaan? Jawabannya adalah "tidak." Namun, kita harus mampu menyelaraskan ayat-ayat yang berbicara mengenai orang-percaya yang harus tetap setia dengan ayat-ayat yang berbicara mengenai kedaulatan Allah yang memelihara orang-percaya sampai akhir. Jawabannya adalah dengan melihat apa yang disebut oleh para teolog sebagai Doktrin Kasih Karunia. Doktrin Kasih Karunia dikenal sebagai Lima Pokok Pikiran Calvinisme yang sebenarnya merupakan istilah yang keliru, karena Calvin sendiri tidak pernah menggunakan istilah "lima pokok pikiran". Secara singkat, Doktrin Kasih Karunia adalah Total Depravity Kerusakan Total Karena dosa asal, manusia dilahirkan dalam keadaan benar-benar rusak dan dan tidak mampu melakukan apa pun yang berkenan kepada Allah. Termasuk tidak bisa dan tidak mau mencari Allah. Unconditional Election Pemilihan Tanpa Syarat Karena kerusakan total manusia, Allah sendiri yang harus turun tangan untuk memastikan keselamatan orang-percaya. Allah melakukan hal ini dengan memilih manusia tersebut tanpa syarat manusia tersebut tidak memberikan kontribusi apa-apa untuk dianugerahi keselamatan. Limited Atonement Penebusan Yang Terbatas Supaya mereka yang telah dipilih Allah untuk diselamatkan bisa masuk ke surga, penebusan harus dilakukan untuk memenuhi penghakiman Allah yang adil atas dosa mereka. Allah melakukan hal ini dengan mengorbankan Anak-Nya, Yesus Kristus. Irresistible Grace Anugerah Yang Tidak Dapat Ditolak Allah menganugerahi karunia keselamatan ini dalam "real time" berlaku saat itu juga dengan menarik orang-orang pilihan-Nya kepada-Nya, melalui kuasa Roh Kudus yang memperbaharui hati dan pikiran mereka. Hal ini dilakukan melalui pemberitaan Injil. Perseverance of the Saints Ketekunan Orang-Orang Kudus keselamatan yang Allah karuniakan kepada orang-percaya dapat dilihat sampai akhir karena Allah sendiri yang memelihara dan menguduskan umat-Nya sampai akhir. Untuk mengevaluasi apakah kepastian keselamatan orang-percaya itu bersyarat atau kekal, kita harus menguji lima pokok pikiran dari Doktrin Kasih Karunia ini. Ketekunan orang-orang kudus bukanlah doktrin yang bisa berdiri sendiri, tetapi secara logis bersandar pada empat poin lainnya. Landasan dari Doktrin Kasih Karunia adalah pokok pikiran mengenai kerusakan total. Jika poin pertama ini memang benar, maka empat poin lainnya secara otomatis akan selaras. Alkitab dengan tegas mengajarkan bahwa manusia, dengan kekuatannya sendiri, benar-benar tidak mampu untuk datang kepada Allah untuk mendapatkan keselamatannya Mat 1925-26; Yoh 644; Rom 310-18. Para penentang Calvinisme dan Doktrin Kasih Karunia menegaskan bahwa, jika kita menerima doktrin-doktrin ini, maka kekudusan dan kesalehan akan hilang. Dengan kata lain, jika keselamatan memiliki kepastian yang kekal, mengapa orang-percaya tidak bebas berbuat dosa saja? Rasul Paulus menjawab pertanyaan ini di surat Roma 61. Tanggapan Paulus adalah dosa tidak akan cocok dengan kehidupan yang baru di dalam Kristus Rm 62-4. Doktrin Kasih Karunia justru lebih ketat mendorong seseorang menjalani hidup saleh menurut nilai Kristen daripada doktrin kepastian bersyarat. Kaum Puritan, yang dikenal karena kesalehan dan ketaatan mereka yang luar biasa untuk hidup kudus, justru didominasi oleh para Calvinis. Dalam Doktrin Kasih Karunia, kesalehan dipandang sebagai respon ucapan syukur orang-percaya atas kasih karunia Allah yang luar biasa terkait keselamatan Rom 121-2. Doktrin-doktrin ini, jika dipegang dan diyakini dengan benar, menjadikan perbuatan-perbuatan yang kita lakukan sebagai respon kasih sejati kepada Allah kita yang penuh kasih karunia. Allah begitu mengasihi kita sampai menyelamatkan kita dari dosa-dosa dan kesengsaraan kita. Katekismus Heidelberg salah satu dokumen pengakuan iman yang paling awal dari Reformasi Protestan dan materi untuk mengajar anak-anak dan orang-percaya baru ini dibagi menjadi tiga bagian The Misery of Man keadaan kita yang penuh dosa; Of Man’s Deliverance tindakan penyelamatan oleh Allah yang penuh kasih karunia melalui Yesus Kristus; dan Of Thankfulness respon kita terhadap kasih karunia Allah, yang juga menguraikan tugas kita sebagai orang Kristen. Jika kita menerima Doktrin Kasih Karunia sebagai kebenaran atau alkitabiah, lalu bagaimana kita merekonsiliasi hal ini dengan semua bagian ayat yang tampaknya menyatakan soal kepastian bersyarat? Jawaban singkatnya adalah orang-percaya bertekun tetap setia sampai akhir karena Allah sendiri yang memelihara kita. Dengan kata lain, jika kita tidak melakukan apapun untuk mendapatkan atau memperoleh keselamatan, mengingat keselamatan adalah anugerah yang diperoleh cuma-cuma karena kasih karunia Allah, bagaimana mungkin kita bisa kehilangan keselamatan? Kepastian bersyarat biasanya dipegang mereka yang juga meyakini kalau mereka ikut turut ambil bagian dalam anugerah keselamatan mereka, yang tersirat secara logis dalam teologi Arminian. Namun, pengajaran ini bertentangan dengan ayat-ayat seperti di surat Efesus 28-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri." Bagian ini dengan jelas menegaskan kalau kita benar-benar tidak memiliki kontribusi apa pun atas keselamatan kita. Bahkan, iman yang diperlukan seseorang untuk menerima anugerah itu sendiri merupakan pemberian dari Allah. Pada akhirnya, Arminianisme memberikan alasan bagi manusia untuk bermegah. Jika saya tetap setia sampai akhir karena kerjasama yang saya lakukan dengan Roh Allah, saya tentunya boleh bermegah tentang bagaimana saya bisa tetap berada di dalam gelanggang hingga akhirnya menyelesaikan lomba. Namun, tidak akan ada yang bermegah di surga kecuali bermegah di dalam Allah 1 Kor 131. Doktrin kepastian bersyarat tidaklah alkitabiah. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita bisa hidup saleh karena Allah sendiri yang memelihara kita. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah kepastian yang bersyarat itu?
Didunia ini berlaku banyak sekali hukum. Dari Hukum Alam yang berlaku tanpa pandang bulu , sampai hukum negara yang pilih pilih bulu. Dari Hukum Karm

Manakah perbuatan yang tidak boleh kita contoh dalam kehidupan sehari-hari? Saling mengingatkan kedalam kebaikan Bekerja keras Bersabar Tidak pernah bersyukur Kunci jawabannya adalah D. Tidak pernah bersyukur. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, manakah perbuatan yang tidak boleh kita contoh dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah bersyukur.

Jawaban4.6 /5 20 30041108 Kepastian mengenai datangnya hari kiamat merupakan hal yang tidak boleh kita ragukan. Karena sudah ada dalil naqli dalam ayat-ayat al qur'an yang menjamin dan memastikan tentang datangnya hari kiamat. Sehingga pilihan jawaban yang benar adalah C Pembahasan Al Quran, Sumber PixabaySebagai bagian dari rukun iman, mengimani hari akhir atau hari kiamat adalah kewajiban setiap Muslim. Mengutip buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Drs. H. Masan AF, dengan mengimani hari akhir, seorang Muslim akan senantiasa berupaya menunaikan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebab, apa yang kita lakukan di dunia akan menentukan kehidupan kita di akhirat kelak. Seseorang yang mengimani hari akhir tidak akan berani melakukan apa yang dilarang Allah SWT. Pasalnya, semua perbuatan akan ditimbang dan mendapat belasannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula".Di dalam Al Quran sendiri ada beberapa ayat yang berbicara mengenai hari kiamat. Salah satunya surat Al Hajj ayat 7. Bagaimana bunyi dan isi ayat tersebut?Bencana alam, Sumber PixabaySurat Al Hajj ayat 7Berikut bunyi dan arti surat Al Hajj ayat 7وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِArtinya "Dan sungguh, hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."Mengutip situs Kementerian Agama RI Kemenag, surat Al Hajj ayat 7 ini memberitahu umat Muslim bahwa kiamat adalah takdir yang suatu hari nanti akan dan pasti terjadi. Allah SWT mengingatkan umat-Nya untuk jangan pernah mengabaikan hari tidak ada seorang pun yang tahu kapan peristiwa itu akan terjadi, Allah SWT telah memastikan bahwa hari itu akan datang. Pada hari itu semua yang berada dalam kubur akan dibangkitkan oleh Allah untuk dikumpulkan di rincian yang diciptakan Allah memiliki akhir. Planet ini memiliki pembukaan dan penutupan, begitu juga dengan segala hal yang menduduki alam semesta. oTxC.
  • o17fuybr7w.pages.dev/216
  • o17fuybr7w.pages.dev/24
  • o17fuybr7w.pages.dev/130
  • o17fuybr7w.pages.dev/297
  • o17fuybr7w.pages.dev/82
  • o17fuybr7w.pages.dev/187
  • o17fuybr7w.pages.dev/133
  • o17fuybr7w.pages.dev/243
  • kepastian datangnya tidak boleh kita